Halaman

Rabu, 12 September 2012

BUDIDAYA JAGUNG HIBRIDA

1. PERSIAPAN LAHAN
KONDISI LAHAN IDEAL YANG DIPERLUKAN :
• Tanah gembur, subur, tidak mudah tergenang air / drainase yang baik.
• Memiliki cukup bahan organik.
• pH netral sampai agak asam (5,5 – 7).
• Kemiringan tanah tidak lebih dari 8%.
• Ketinggian 0 – 700 meter dpl.
• Jenis tanah liat berlempung, tanah lempung atau tanah lempung berpasir.
• Areal yang memiliki persediaan air (sumber air) yang cukup
• Sinar Matahari penuh (tidak ternaungi pohon atau bangunan yang tinggi)
Lakukan pengolahan lahan dengan baik, agar tanah menjadi gembur dan tanaman bisa tumbuh dengan baik.
Read more...
 
2. PERSIAPAN BENIH
BENIH BERKUALITAS :
Dalam menentukan benih berkualitas dapat dilihat dari beberapa aspek, yaitu :
a. FISIK
- Ukuran benih seragam.
- Bebas jamur/hama gudang.
- Daya kecambah baik.
 
 
 
 b. MORFOLOGIS
- Sifat yang khas.
- Tanaman seragam.
- Tahan cekaman lingkungan.
Read more...
 
3. PENANAMAN
a. MANUAL
• Lakukan penanaman saat kondisi tanah lembab, setelah hujan atau setelah diairi.
• Penanaman secara manual dilakukan dengan cara ditugal.
• Lubangi tanah dengan tugal sedalam ± 3 cm, masukkan benih 1-2 biji ke lubang lalu ditutup dengan tanah atau pupuk organik.
• Pergunakan tali agar jalur tanam rapi dan sesuai dengan jarak tanam yang diinginkan.
Read more...
 
4. PEMUPUKAN
• Pemupukan secara manual dilakukan dengan menggunakan tugal. Buat lubang di samping tanaman dengan jarak ± 5-10 cm, lalu pupuk dimasukkan ke dalam lubang dan ditutup dengan tanah.
• Setelah pemupukan lakukan pengairan.
• Lakukan pemupukan berimbang, yaitu pemupukan dengan melengkapi semua unsur makro yang dibutuhkan tanaman, yaitu unsur N, unsur P, unsur K. Agar semua unsur tersebut tercukupi dianjurkan untuk menggunakan NPK 15:15:15 dalam aplikasi pemupukan.
Read more...
 
5. PENGENDALIAN GULMA
Pengendalian manual yang biasa dilakukan adalah :
• Pengendalian gulma/rumput dilakukan pada saat tanaman jagung berumur 30 hari setelah tanam.
• Pengendalian gulma sebaiknya dilakukan dengan cara herbisida.
• Aplikasi penyemprotan dilakukan pada sela-sela tanaman jagung dan dihindari terkena langsung dengan tanaman jagung (dianjurkan memberi sungkup pada nozzle).
Read more...
 
6. PENGAIRAN
• Pengairan merupakan faktor penting dalam budidaya tanaman jagung. Kekurangan air berpengaruh pada produktivitas tanaman. Kelebihan air (lahan tergenang dalam jangka waktu lama) juga menyebabkan tanaman jagung mati.
• Apabila lahan yang digunakan memiliki jaringan irigasi dan persediaan air yang cukup maka lakukan pengairan setiap 10 hari sekali dengan cara mengalirkan pada larikan dan secepatnya dibuang dan dipastikan  tidak ada yang menggenang.
Read more...
 
7. PANEN
• Jagung bisa dipanen dalam kondisi masak fisiologis saat berumur 105-115 hst pada dataran rendah (sesuai varietasnya).
• Agar kadar air biji jagung panen rendah maka biarkan jagung di batangnya hingga betul-betul kering (± 115-120 hst).Ciri-ciri jagung siap panen :
• Klobot sudah berwarna coklat
• Rambut berwarna hitam dan kering
Read more...
 
8. PASCA PANEN
• Jagung yang sudah dipanen, disortir. Jagung yang jelek dipisahkan dari jagung yang baik untuk menjaga kualitas jagung dan menghindarkan dari tertularnya jamur.
•  Setelah di rumah, jagung harus dijemur, tujuannya untuk menurunkan kadar air menjadi 25-28%.
• Setelah jagung cukup kering atau memiliki KA 25-28%, maka jagung bisa langsung dipipil.  Pemipilan dapat dilakukan secara manual maupun mekanis.
• Untuk mendapat harga yang baik maka jagung yang sudah dipipil perlu dikeringkan lagi untuk mendapatkan kadar air yang lebih rendah.
• Jagung yang sudah cukup kering (KA = 20-25%) dikarungi dan disimpan di gudang untuk kemudian dibawa ke Pasar, Pedagang Pengumpul atau ke Pabrik Pakan Ternak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar